di perairan laut Tanjung Balai, Provinsi Sumatera Utara

Tim SAR Belum Temukan Seorang Nelayan Jatuh ke Laut di Perairan Selat Melaka

Di Baca : 3279 Kali
Setelah melakukan pencarian korban di laut Tim SAR mengabadikan foto bersama paman dan abang korban di dalam kapal Sabtu (6/1/2024). (ist)

Tanjung Balai, Detak Indonesia--Tim SAR sudah tiga hari melakukan pencarian M Siddik Manurung (22) warga Dusun III, Desa Punggulan, Kecamatan Airjoman, Kabupaten Asahan, korban yang terjatuh dari kapal di perairan laut Tanjung Balai, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (2/1/2023) pukul 20:00 WIB.

Tujuan mereka untuk mencari ikan ke laut Selat Melaka berangkat dari Tanjung Balai tapi sebelum  mencapai lokasi yang dituju Siddik Manurung tidur di atas Pukat/jaring akibat angin menyebabkan korban jatuh ke laut dan sampai saat ini jasadnya belum ditemukan 

"Pekerjaan sebagai Nelayan sudah terbiasa dilakoninya tapi entah kenapa pada saat musibah terjadi kepada adikku," ucap Kyky Manurung Abang kandung korban.

Resiko yang harus dialami ABK Nelayan seperti angin kencang, gelombang  besar dan bisa membahayakan jiwa tapi tidak ada pilihan lain karena penduduk di pantai timur tersebut mata pencarian masyarakat di sana bergantung pendapatan mereka dari hasil laut.

M Siddik Manurung korban ABK Kapal Kencana yang berukuran lebih kurang 20 meter, menurut pengakuan abang kandung korban Kyky Manurung, mengatakan kepada Detak indonesia.co.id saat itu mereka baru saja berangkat dari Pelabuhan Tanjung Balai menuju laut bagian timur ke laut Selat Melaka karena belum sampai ke kawasan yang dituju untuk mencari ikan, korban tertidur di atas pukat/jaring, entah apa penyebabnya tiba tiba beberapa ABK mendengar ada orang yang terjatuh, dengan spontan mereka melakukan pencarian, namun jasad korban tidak ditemukan sampai sekarang. 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar